Saturday 17 October 2015

"KENAPA SUAMI HARUS LEBIH SABAR KEPADA ISTRI?"

"KENAPA SUAMI HARUS LEBIH SABAR
KEPADA ISTRI?"

Bangun tidur langsung masak nyiapin
makan untuk anak dan suami.. yang
ngerjain Istri
Mencuci piring nyuci baju.. yang
ngerjain Istri
Mengantar anak sekolah.. yang
nganterin Istri
Menyapu, mengepel.. yang ngerjain
Istri
Mengajari anak belajar.. yang ngajari
Istri
Belanja kebutuhan rumah tangga..
yang berangkat Istri
Begadang nungguin anak rewel krn
lagi sakit.. Yang jagain Istri
Melayani suami dengan baik..
Kewajiban istri
Lalu suami ngapain? biasanya lelaki
akan bilang "aku kan kerja cari uang
buat kamu juga to? emang kalau aku
ga kerja pada mau makan apa?" sudah
gitu aja seperti sudah selesai semua
urusan suami. Padahal bekerja cari
nafkah itu memanglah sudah jadi
tugas dan kewajiban suami, kalau ga
mau kerja cari nafkah ya jangan
berani-beraninya nikah dan punya
anak.
Bekerja itu wajib bagi seorang kepala
rumah tangga, tapi pekerjaan
mengepel, mencuci, setrika, mengajari
anak, itu semua bukanlah kewajiban
Istri melainkan tugas bersama yang
tidak seharusnya dibebankan kepada
istri saja.
Walaupun saya yakin banyak suami-
suami hebat diluaran sana yg tak
canggung membantu istri nyuci,
setrika bahkan ngepel. Tapi saya
yakin juga masih byk suami yg
membebankan itu semua pd istri
seorang diri lantaran dia merasa
kewajibannya hanya bekerja dan
mencarikan uang utk makan dan
keperluan rumah tangganya saja.
Anehnya disaat sedang luang
waktunya, si suami bukannya
membantu istri dan mengajak bermain
anak tapi justru malah sibuk dan
asyikdengan dunianya sendiri ya
malah pergi mancinglah, mainan
burunglah, sibuk touringlah, ya
nongkronglah, sementara urusan
pekerjaan rumah semua diserahkan pd
istri.
Ingat istri itu pendamping dan
pelengkap hidup suami bukan
pembantu suami. Pendamping itu
pekerjaanya mendampingi di kala
susah dan senang. Melengkapi itu jika
suami msh banyak kekurangan istri
bisa hadir utk menutup
kekurangannya. Begitu pula dalam
urusan pekerjaan dalam rumah tangga
keduanya saling berbagi dan bekerja
sama utk menyelesaikannya.
Itulah sebabnya suami harus lebih
bersabar terhadap istri apa lagi jika
suami belum bisa fokus membantu
pekerjaan istri di rumah. Bisa kita
bayangkan bagi seorang Istri bahkan
utk mengurus keperluannya sendiri
saja sudah tidak ada waktu krn lbh
mendahulukan anak dan suami.
Bagaimana mungkin suami menuntut
istri yang sempurna jika sang suami
sendiri tidak pernah mensupport dan
membantu Istrinya.

No comments:

Post a Comment